Rektor UB Soroti Pendirian Universitas Danantara

1 month ago 16

Rektor UB Soroti Pendirian Universitas Danantara

Rektor Universitas Brawijaya

MALANG - Rencana pendirian Universitas Danantara disorot oleh Rektor Universitas Brawijaya (UB). Danantara (Badan Pengelola Investasi Daya Anaganta Nusantara) yang dideklarasikan Prabowo Subianto itu merilis akan membuat perguruan tinggi baru demi memenuhi kebutuhan industri di Indonesia, bekerjasama dengan kampus-kampus luar negeri terkemuka.

Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo mengatakan, seharusnya Danantara bisa menjadi pihak yang mengoneksikan antara pendidikan dan industri di Indonesia. Sebab selama ini ia menilai link and match antara industri dan pendidikan di Indonesia masih kurang terintegrasi dalam suatu sistem.

"Sebenarnya kita sangat berharap kepada pemerintah dan Danantara. Danantara itu yang harusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas SDM dan juga ekosistem industri," kata Prof. Widodo, usai kegiatan vokasi di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Senin (4/8/2025).

Menurutnya, ekosistem industri di Indonesia selama ini banyak bergantung dari luar negeri, sehingga perlu disiapkan roadmap atau alur penyelarasan antar ekosistem yang ada. Beberapa roadmap itu mulai dari risetnya, keperluan apa saja, hingga kebutuhan bahan baku hingga Sumber Daya Manusia (SDM) dari dalam negeri.

"Itu penting, industri tidak akan pernah maju kalau itu berdiri sendiri tanpa ekosistem yang baik. Ekosistem itu dalam konteks mendukung bahan baku, dan juga regulasi untuk memudahkan industrialisasi atau bisnis di Indonesia itu menjadi bagian penting," ujarnya.

Tapi ia melihat jika memang pendirian universitas atau perguruan tinggi baru oleh Danantara, dengan menggandeng kampus luar negeri untuk meningkatkan SDM dinilainya bagus. Tapi saat ini ia melihat banyak SDM di kalangan akademisi yang mumpuni.

"Ya kalau tujuannya untuk meningkatkan SDM Saya kira bagus, Tapi harusnya Danantara mikir dulu bagaimana industrialisasi mulai dibentuk di Indonesia, ekosistem yang dibentuk, roadmap sistem jadi bagian pentingnya. Itu harusnya Danantara harusnya masuk ke situ dulu," ucap rektor kelahiran Bojonegoro ini.

Apalagi berkaca pada rencana Danantara menggandeng kampus-kampus dari luar negeri, ia menilai hal itu seperti meremehkan kualitas perguruan tinggi dalam negeri yang memiliki keahlian di teknologi. Ia mencontohkan ada beberapa ahli industrialisasi dan teknologi, dari kampus-kampus seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), hingga Universitas Indonesia (UI).

"Dia kerjasama dengan universitas top di dunia, berarti dia tidak memandang universitas di dalam negeri bagus, ITB kurang bagus apa, UI, IPB, kalau nggak mau dengan UB kan ITB, UI, IPB, orang-orangnya UGM. Tapi dia menggandeng perguruan tinggi luar negeri, kalau itu dilakukan terus maka akan terjadi *missed link*, pendidikan kita tidak akan pernah maju juga," tegasnya.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|