Cikal Bintang
, Jurnalis-Selasa, 22 Juli 2025 |21:24 WIB
Suasana laga Timnas Indonesia U-23 vs Malaysia U-23 di Piala AFF U-23 2025. (Foto: Aldhi Chandra/Okezone)
JAKARTA - Pelatih Tim Nasional (Timnas) Malaysia U-23, Nafuzi Zain, mengakui kesulitan menghadapi skema lemparan jauh Timnas Indonesia U-23. Beruntung, Malaysia U-23 sudah berlatih mengantisipasi skema permainan itu, sehingga Garuda Muda tak berhasil mencetak gol dengan cara tersebut.
Timnas Malaysia U-23 berhasil menahan Timnas Indonesia U-23 dengan 0-0 di laga terakhir Grup A Piala AFF U-23 2025. Pertandingan itu digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada Senin 21 Juli 2025 kemarin.
Dalam laga tersebut, kedua tim bermain ngotot sejak awal pertandingan. Namun, Timnas Indonesia U-23 yang bertindak sebagai tuan rumah tampak mendominasi serangan.
1. Malaysia U-23 Akui Main Bertahan
Nafuzi menjelaskan, Harimau Malaya -julukan Timnas Malaysia U-23- memang sedikit menahan diri dalam pertandingan tersebut. Dia menginginkan timnya mendapatkan momentum saat serangan balik.
"First half lawan Indonesia, kami tunggu di tengah, kami tahu 20, 30 menit pertama pasti Indonesia akan menyerang. Tapi setelah ada sedikit perubahan, kita lebih yakin, kami memberi tekanan agak sedikit, ada beberapa peluang tercipta," jelas Nafuzi kepada awak media, termasuk Okezone dalam jumpa pers pascalaga, dikutip pada Selasa (22/7/2025).

"Kita tahu untuk pertandingan semacam ini memang cukup sulit. Apalagi dengan pemain Indonesia yang kualitas keseluruhannya bagus," sambungnya.
2. Soroti Lemparan Jauh Timnas Indonesia U-23
Lebih lanjut, Nafuzi menyebut satu aspek yang paling berbahaya dari Timnas Indonesia U-23. Pelatih berusia 46 tahun itu mengatakan, pasuka Gerald Vanenburg sangat berbahaya saat melakukan skema lemparan jauh atau long throw.