Cikal Bintang
, Jurnalis-Selasa, 19 Agustus 2025 |13:22 WIB
Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto. (Foto: PSSI)
DELI SERDANG - Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, menyatakan kesiapannya untuk mengevaluasi secara menyeluruh kelemahan skuadnya. Ia menyadari banyak kekurangan yang harus dibenahi setelah timnya finis sebagai runner-up Piala Kemerdekaan 2025.
Ya, Timnas Indonesia U-17 finis sebagai runner-up di Piala Kemerdekaan 2025. Tim besutan Nova Arianto itu kalah dari Mali dengan skor 1-2 di laga pamungkas Piala Kemerdekaan 2025 di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, Senin 18 Agustus 2025.
Dalam pertandingan itu, skuad Garuda Asia kebobolan lewat gol Zoumana Ballou (22') dan Seydou Dembele (33'). Pasukan Nova Arianto kemudian membalas via tandukan Fadly Alberto (37').
1. Siap Benahi Kekurangan Garuda Asia
Nova menyoroti kelemahan Timnas Indonesia U-17 yang tidak bisa keluar dari tekanan para pemain Mali. Hal itu akan menjadi pelajaran berharga bagi Garuda Muda untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya.
"Inilah mengapa sekali lagi kami berterima kasih karena mendapatkan lawan yang secara kualitas pastinya ada di satu atau dua level di atas kita, sehingga pemain bisa merasakan dengan pressure yang tinggi itu kita cukup kesulitan untuk keluar," tutur Nova dalam keterangannya, dikutip pada Selasa (19/8/2025).
Timnas Indonesia U-17 vs Timnas Mali U-17 (Foto: Instagram/@official.pialakemerdekaan)
"Saya yakin pemain juga merasakan itu. Dan itu hal yang sekali lagi buat pemain bisa belajar," sambungnya.
Nova juga menyadari masih banyak kekurangan di Timnas Indonesia U-17. Setelah tiga pertandingan di Piala Kemerdekaan 2025, Nova akan melakukan evaluasi secara menyeluruh sebelum tampil di Piala Dunia U-17 2025.
