Menbud Fadli Zon: Dialog Budaya Fondasi Jaga Identitas dan Keberagaman di Dunia Multipolar

23 hours ago 1

 Dialog Budaya Fondasi Jaga Identitas dan Keberagaman di Dunia Multipolar

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalan Congress of Ministers of Culture of the Islamic World. (Foto: dok Kemenbud)

FEDERASI RUSIA - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan gagasan tentang pentingnya dialog budaya sebagai dasar untuk mempertahankan identitas bangsa dan memperkuat keberagaman di dunia yang semakin multipolar di tengah konflik dan perang. Hal ini disampaikan dalam sesi pleno Kongres Menteri Kebudayaan Negara-negara Dunia Islam atau Congress of Ministers of Culture of the Islamic World yang dilaksanakan di Kazan, Republik Tatarstan, Republik Federasi Rusia, Kamis (15/5/2025).

Kongres tersebut dilaksanakan di sela-sela kegiatan Kazan Forum, mengangkat tema "Rusia and Islamic World", bertujuan memperkuat hubungan persahabatan Rusia dengan negara-negara Islam melalui kerja sama di bidang ekonomi, budaya, dan perdagangan.

Dalam sambutannya, Menbud Fadli Zon mengucapkan terima kasih kepada Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Yang Mulia Olga Lyubimova selaku tuan rumah kegiatan ini. Hadir dalam kongres ini perwakilan Islamic World Educational Scientific and Cultural Organization (ICESCO), Organization of Islamic Cooperation (OIC), League of Arab States, dan Menteri Kebudayaan dari 18 negara-negara Islam.

"Pertemuan ini merupakan momentum penting memperkuat solidaritas budaya di antara negara-negara Islam dan memperjuangkan keadilan, martabat, dan perdamaian melalui jembatan diplomasi budaya. Saya berbagi pengalaman Indonesia sebagai negara dengan berbagai keragaman budaya, agama, dan etnis namun tetap bersatu dalam satu bingkai persatuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya untuk perdamaian seperti gotong royong dan musyawarah," tuturnya.

Mewakili Pemerintah Indonesia, Menteri Fadli Zon menyampaikan bahwa pembentukan Kementerian Kebudayaan merupakan wujud nyata komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk memajukan kebudayaan Indonesia di tengah peradaban dunia. Dalam hal ini, Kementerian Kebudayaan berfokus pada upaya memperkuat persahabatan dengan negara-negara sahabat melalui jembatan dialog budaya untuk perdamaian, sebagaimana dilakukan melalui pertemuan Kongres Menteri Kebudayaan Negara-negara Dunia Islam ini.

"Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia dan memiliki berbagai keragaman budaya, kita patut bangga bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam memperkuat narasi global tentang pentingnya toleransi dan persatuan sebagai fondasi dalam mewujudkan perdamaian abadi," katanya.

Tak hanya itu, Fadli juga menyampaikan tentang semangat Bhinneka Tunggal Ika, Persatuan dalam Keberagaman, sebagai prinsip utama dalam membangun harmoni dan moderasi beragama di Indonesia.

Merespon situasi di Palestina, Fadli Zon menegaskan perlunya perlindungan terhadap warisan budaya dan mengutuk berbagai serangan terhadap warisan budaya, terutama di Gaza, yang mengalami kerusakan parah terhadap lebih dari 100 situs budaya sejak Oktober 2023. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk genosida budaya.

"Apa yang terjadi di Gaza bukan hanya kejahatan kemanusiaan, genosida manusia, namun juga sebuah genosida budaya yang tak berperikemanusiaan. Penghancuran identitas suatu bangsa, peradabannya, dan juga berbagai warisan budayanya adalah bentuk kejahatan perang yang harus kita respon secara kolektif. Indonesia terus, dan akan selalu menyuarakan dukungan atas kemerdekaan Palestina dan siap berkontribusi mewujudkan tatanan global yang lebih adil, inklusif, dan beradab melalui diplomasi budaya," tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Fadli Zon mengundang peserta kongres untuk hadir dalam World Culture Forum 2025 yang diinisiasi oleh Kementerian Kebudayaan di Bali, September mendatang, sebagai wadah memperkuat kolaborasi budaya global melalui jembatan diplomasi.

Tak ketinggalan, Menteri Fadli Zon menegaskan bahwa ketika budaya suatu bangsa diserang, maka identitas masyarakat menjadi lemah. Karena itu, dirinya mengajak seluruh negara untuk memanfaatkan kekuatan budaya dalam membangun dunia yang lebih damai, adil, dan inklusif untuk generasi mendatang.

(Agustina Wulandari )

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|