Kunjungi Keluarga Berisiko Stunting, Menteri Wihaji Temukan Warga Makan Seadanya dan Menumpang Jamban Tetangga

1 month ago 19

Kunjungi Keluarga Berisiko Stunting, Menteri Wihaji Temukan Warga Makan Seadanya dan Menumpang Jamban Tetangga

Menteri Wihaji kunjungi keluarga berisiko stunting (Foto: Dok)

JAKARTA – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, mengunjungi sejumlah Keluarga Berisiko Stunting (KRS) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu 28 Juli 2025. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat Sulawesi Selatan yang dipusatkan di Makassar.

“Ini hari kedua saya di Makassar. Hari ini kami turun langsung ke lapangan untuk memastikan bahwa yang kemarin kami sampaikan tentang pentingnya gerakan orang tua asuh untuk anak stunting, benar-benar diterapkan,” ujar Menteri Wihaji.

Pada kunjungan pertamanya, Menteri Wihaji mendatangi rumah Ngaliya, seorang ibu hamil yang didampingi suaminya, Sahar. Ngaliya memiliki dua anak dari pernikahan sebelumnya dan sehari-hari menjual bunga untuk peziarah kubur dengan penghasilan sekitar Rp400.000 per bulan.

Ia merupakan penerima bantuan nutrisi bergizi dari Yayasan Kita Bisa. Saat ditanya soal kebutuhan pangan di rumah, Ngaliya mengaku mereka hanya mampu membeli beras eceran dan bila habis, makan seadanya.

Menanggapi hal itu, Menteri Wihaji menegaskan pentingnya keberlanjutan bantuan pangan, khususnya untuk ibu hamil, agar kebutuhan gizi tetap terpenuhi. Kunjungan kedua dilakukan ke rumah Musdalifah Musdar, ibu yang tengah mengandung tujuh bulan.  Ia tinggal bersama suami dan kerabatnya dalam rumah kecil tanpa jamban. Suaminya bekerja sebagai buruh harian lepas, dan dalam satu rumah tersebut tinggal enam orang.

Lantaran tidak memiliki toilet, mereka harus menumpang ke rumah tetangga untuk buang air. Menteri Wihaji pun menyalurkan bantuan Jamban Sehat dari Rotary District 3420. Di titik ketiga, Menteri mengunjungi Adam dan istrinya, Kasma, yang tinggal di rumah papan sederhana dengan kondisi sanitasi yang tidak layak. Mereka mendapatkan bantuan Jamban Sehat dari Rumah Zakat.

“Masalah stunting tidak hanya soal gizi, tapi juga berkaitan dengan sanitasi dan akses air bersih. Tiga lokasi yang saya kunjungi hari ini mendapatkan bantuan terintegrasi: gizi dari Kita Bisa, jamban dari Rotary, dan pendampingan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK),” jelasnya.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|