
Kisah Joni Anak Pedagang Buah di Pasar Bali Ini Masuk 2% Ilmuwan Teratas Dunia. (Foto: IG Imam Santoso)
JAKARTA - Ungkapan pendidikan bisa mengubah dunia, berlaku pada Joni kecil. Meski lahir dari kaum papa, namun usahanya terus belajar menjadikannya seorang Profesor yang disegani dunia.
Ya, gelar Profesor mampu diraihnya. Pemilik nama lengkap I Made Joni kini menjadi Ketua Pusat Unggulan IPTEKS Functional Nano Powder di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) di Universitas Padjadjaran (Unpad). Prof Joni fokus riset bidang fisika, nanoteknologi dan grafena, instrumentasi dan sintesis serta karakterisasi nanopartikel.
"Prof Joni adalah anak pedagang buah di pasar Bali, jadi dosen Unpad dan masuk 2 persen ilmuwan teratas dunia, fisikawan nano partikel Indonesia," demikian jelas Imam Santoso, Dosen Metalurgi ITB, yang juga influencer pendidikan dalam akun instagramnya, Sabtu (8/11/2025).
Ditinggal ayahnya sejak SD dan tidak punya rumah, Prof Joni kecil tinggal di Pasar Bebandem, di toko buah bersama ibunya.
Jadi wisudawan terbaik Unpad tahun 1997, Prof Joni lanjut S2 ke Jawaharlal Nehru University India, dan S3 di Hiroshima University, Japan.
Tahun 2011, kembali ke Indonesia, jadi dosen dan Profesor di Unpad. Bersama dosen Unpad lainnya masuk Top 2% World Scientists, versi Elsevier Stanford University.
Prof Joni bisa bikin partikel nano ZnO, partikel dalam bahasa sunscreen karena bisa memblok sinar UV. Bisa bikin silika nano untuk cat antibakteri dan self-cleaning.
Menurut postingan Imam, Punya alat generator nano bubble (Fibutech) untuk pengolahan air.
Kembangkan pupuk berbasis silika yang dapat perkuat batang padi agar tidak mudah rebah saat terkena angin.
Kembangkan material nano magnetik Fe304 yang dapat digunakan untuk menghantarkan obat.
Prof Joni mendapatkan apresiasi dari Kemendikti Saintek. Dapat komputer canggih untuk komputasi cepat dari perusahaan kosmetik.
Menurut Imam, Prof Joni bisa menghadirkan solusi konkret untuk isu nasional, mulai dari ketahanan energi hingga kesehatan lingkungan.
"Siapapun kamu bisa jadi dosen. Dengan menjadi dosen bisa menebar manfaat. Pendidikan bisa mengubahmu," ujarnya.
Apresiasi netizen pun mengalir di kolom komentar akun Imam. Berikut pernyataannya:

















































