
Kualitas bibit tanaman berpengaruh terhadap produktivitas komoditas pertanian. (Foto: Okezone.com/Setpres)
JAKARTA - Kadin Indonesia mengungkapkan ketahanan pangan di era pemerintahan Presiden Prabowo masih terganjal kualitas bibit tanaman. Kualitas bibit tanaman berpengaruh terhadap produktivitas komoditas pertanian.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pangan Kadin Indonesia, Mulyadi Jayabaya, mengatakan kualitas bibit unggul menjadi kunci penting dalam merealisasikan target ketahanan pangan seperti yang dicanangkan pemerintah.
"Kita target tanaman pangan 8 hektare itu 5,2 ton. Tapi sekarang belum bisa sampai 5 ton. Kenapa? Karena kekurangan bibit yang unggul. Kita baru 2-3 ton," ujarnya dalam acara Rakernas Kadin Bidang Perekonomian, Pangan, dan Pengembangan Ekspor di Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Ia mencontohkan, untuk komoditas beras, saat ini total luasan lahan pertanian di Indonesia mencapai 10 juta hektare. Jika produktivitas benar seperti yang ditargetkan 5 ton per hektare, maka total produksi beras di Indonesia tembus 50 juta ton. Harusnya total produksi beras sebanyak itu sudah surplus, tapi faktanya Indonesia sendiri masih kekurangan 4 juta ton.
"Berarti kan ini belum maksimal. Tentu ini dari bibit yang tidak unggul. Kita sampaikan kepada pemerintah supaya menyiapkan bibit unggul agar hasilnya maksimal," sambungnya.
Pada kesempatan itu, ia menambahkan tantangan lain untuk mewujudkan ketahanan pangan adalah soal regulasi dan kemudahan berusaha. Ia menilai proses bisnis di Indonesia masih terlalu banyak regulasi, yang pada akhirnya membuat pelaku usaha menahan diri untuk melakukan ekspansi karena situasi ketidakpastian politik.
"Kita ini terlalu banyak regulasi, yang itu menghambat pertumbuhan ekonomi," sambungnya.


















































