Jarang Spooring dan Balancing Roda Mobil, Risiko Kecelakaan Meningkat (Ilustrasi/Freepik)
JAKARTA - Pemilik mobil terkadang kerap melewatkan perawatan pada ban mobil. Ini terutama untuk spooring dan balancing. Padahal, ini sangat penting dan dapat menentukan kenyamanan dan keamanan mobil saat berkendara.
Sebagai informasi, spooring atau alignment roda bertujuan memastikan posisi roda kendaraan berada dalam sudut yang benar sesuai spesifikasi pabrik. Hal ini agar roda kendaraan sejajar satu sama lain dan tidak terjadi ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen kaki-kaki lainnya.
Sementara balancing adalah proses menyeimbangkan bobot roda, dengan menempatkan beban pemberat di titik tertentu. Tujuannya supaya putaran roda lebih stabil dan menghindari getaran saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi.
Spooring dan balancing idealnya setiap 10.000-20.000 km atau 6 bulan sekali tergantung kondisi jalan dan pemakaian. Lebih baik lagi, hal tersebut dilakukan setelah menghantam lubang yang cukup besar.
Jika sering mengabaikan spooring dan balancing roda, beberapa masalah dapat muncul yang mengancam keselamatan dan kinerja kendaraan. Berikut ini adalah beberapa risiko yang bisa dihadapi, seperti dibagikan Suzuki:
1. Kendaraan Mencenderung Menarik ke Satu Arah
Salah satu tanda paling jelas jika spooring kendaraan sudah tidak sesuai adalah mobil yang cenderung menarik ke satu arah saat dikendarai. Jika roda depan tidak sejajar dengan benar, kendaraan akan lebih sulit dikendalikan dan dapat berbahaya, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi.
Hal ini bisa mengakibatkan kelelahan pada pengemudi karena harus menerus mengoreksi arah kendaraan. Selain itu, ketidakseimbangan pada roda memengaruhi kestabilan kendaraan sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
2. Ban Cepat Aus
Roda dengan sudut tidak tepat menyebabkan tekanan pada ban tidak merata. Akibatnya, ban akan aus di titik tertentu, bahkan bisa botak sebelah meskipun usia pemakaian belum lama.
Ban yang aus juga dapat memperpendek umur pakai ban tersebut. Ini bisa berdampak pemiliknya harus mengganti ban lebih sering, yang tentunya menambah biaya perawatan kendaraan.
3. Getaran pada Setir dan Kabin
Jika proses balancing roda tidak dilakukan dengan baik, pengemudi mungkin akan merasakan getaran yang tidak nyaman di setir atau kendaraan saat berkendara. Khususnya jika mengemudi dalam kecepatan 60 km per jam ke atas.
Getaran ini bisa terjadi ketika roda tidak seimbang, yang mengarah pada keausan lebih cepat pada komponen kendaraan lainnya, seperti sistem kemudi dan suspensi.
4. Boros BBM
Ketidakseimbangan roda dan sudut yang tidak tepat menimbulkan hambatan tambahan pada laju mobil. Mesin harus bekerja lebih keras untuk menjaga laju kendaraan. Hal ini bisa berakibat konsumsi bahan bakar meningkat signifikan.