Dian AF
, Jurnalis-Jum'at, 08 Agustus 2025 |15:44 WIB
Jane Foster seorang agen intelijen Amerika Serikat yang memata-matai Indonesia (Foto ilustrasi/befreetour.com)
PASCA Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, negara ini tidak hanya menjadi sorotan dunia Internasional, tetapi juga menjadi target pengawasan berbagai agen mata-mata asing. Salah satu sosok penting yang berperan mengintai Republik Indonesia adalah Jane Foster, seorang intelijen cantik asal Amerika Serikat yang beroperasi di masa kritis tersebut.
Siapakah Jane Foster dan bagaimana perannya dalam perpolitikan Indonesia pasca perang dunia kedua?
Profil Singkat Jane Foster
Jane Foster lahir pada tahun 1912 di San Francisco, California. Setelah menempuh pendidikan di Mills College, Oakland, ia memasuki dunia intelijen dengan bergabung ke Office of Strategic Services (OSS) pada tahun 1943, lembaga intelijen Amerika Serikat yang merupakan cikal bakal CIA.
Foster awalnya bertugas di Salzburg, Austria, lalu dipindahkan ke Sri Lanka sebelum akhirnya terlibat dalam operasi intelijen di Asia Tenggara, termasuk Indonesia pasca kemerdekaan 1945.
Foster pernah menikah dengan diplomat Belanda dan menetap di Jawa pada 1936, Foster memiliki pemahaman mendalam soal budaya dan kondisi lokal Indonesia, membuatnya mudah beradaptasi dan memperoleh akses penting ke tokoh-tokoh nasionalis seperti Soekarno dan Mohammad Hatta.