Feby Novalius
, Jurnalis-Minggu, 17 Agustus 2025 |08:15 WIB
Indonesia mempercepat pengembangan energi panas bumi . (Foto: Okezone.com/PLN)
JAKARTA - Indonesia mempercepat pengembangan energi panas bumi melalui dua proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Ulubelu dan Lahendong. Kedua proyek ini kini memasuki tahap pengadaan dan pembentukan konsorsium, sebagai bagian dari komitmen nasional menuju transisi energi bersih dan target Net Zero Emission 2060.
PT PLN Indonesia Power (PLN IP) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menandatangani Head of Agreement (HoA) pengembangan panas bumi sebesar 530 MW, serta pembentukan konsorsium untuk dua proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Ulubelu dan Lahendong.
Kesepakatan ini merupakan bagian dari komitmen kedua perusahaan dalam mendukung target pemerintah menuju Net Zero Emission 2060 dan Enhanced National Determined Contribution (ENDC) 2030, serta memperkuat bauran energi baru terbarukan di Indonesia.
Melalui HoA yang ditandatangani di Jakarta, PLN IP dan PGE sepakat menjajaki pengembangan energi panas bumi berbagai Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), dengan total kapasitas indikatif mencapai 530 MW. Proyek-proyek tersebut berada dalam status Brownfield, Yellowfield, dan Greenfield.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Bernadus Sudarmanta, menyatakan bahwa PLN IP berkomitmen menjadi penggerak utama serta menjadi pemimpin percepatan transformasi dalam pengembangan energi bersih.