10 Doa Tolak Bala di Bulan Safar: Arab, Latin, dan Terjemahannya

1 month ago 16

 Arab, Latin, dan Terjemahannya

10 Doa Tolak Bala di Bulan Safar: Arab, Latin, dan Terjemahannya (Ilustrasi/Freepik)

JAKARTA - Bulan Safar dalam kalender Hijriah sering dianggap sebagai masa penuh ujian dan bulan sial. Sebagian ada yang mempercayainya bahwa bulan ini rawan akan musibah dan kesusahan. Meski secara agama Islam, tidak ada bulan membawa sial.

Bulan Safar dikenal sebagai bulan ketika masyarakat Arab zaman dahulu meninggalkan rumah mereka untuk berperang atau bepergian.

Imam Ibnu Katsir menjelaskan nama Safar diambil dari kebiasaan tersebut yakni sepinya rumah karena penghuninya berkegiatan di luar rumah untuk menghadapi peperangan dan perjalanan jauh.

Memperbanyak doa tolak bala di bulan Safar menjadi amalan yang dianjurkan agar umat memperoleh keselamatan lahir dan batin serta menjalani hidup dengan penuh keberkahan.

Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu anhu disebutkan Rasulullah SAW bersabda :

‎لا عدوى ولا طيرة ةلا هامة ةلا صفر وفر من المجذوم كما تفر من الأسد

Artinya : “Tidak ada wabah (yang menyebar secara sendirinya), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga Safar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa.”

Untuk itu, umat Islam dianjurkan memperbanyak doa sebagai bentuk permohonan perlindungan dari Allah SWT agar terhindar dari bahaya dan bala yang mungkin menimpa.

Berikut beberapa doa tolak bala yang bisa dibaca kapan saja, sebagaimana dikutip dari laman NU Online, Kamis (7/8/2025): 

1. Doa Perlindungan dari Berbagai Bencana

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَدْمِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّيْ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ وَالْحَرِيْقِ وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَمُوْتَ فِيْ سَبِيْلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَمُوْتَ لَدِيْغًا

Allâhumma innî a‘ûdzu bika minal hadmi, wa a‘ûdzu bika minat taraddî, wa a‘ûdzu bika minal gharqi wal ḫarîqi, wa a‘ûdzu bika an yatakhabbathanîsy syaithânu ‘indal mauti, wa a‘ûdzu bika an amûta fî sabîlika mudbiran, wa a‘ûdzu bika an amûta ladîghan

Artinya : "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tertimpa reruntuhan. Aku berlindung kepada-Mu dari jatuh dari tempat yang tinggi. Aku berlindung kepada-Mu dari tenggelam dan kebakaran. Aku berlindung kepada-Mu dari bujuk rayu setan ketika (menjelang) kematian (sakaratul maut). Aku berlindung kepada-Mu dari mati di jalan-Mu dalam keadaan melarikan diri. Dan aku berlindung kepada-Mu dari mati karena sengatan binatang.”

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|