Waspada, Ini 6 Ciri Shockbreaker Motor Rusak (Dok Suzuki)
JAKARTA - Shockbreaker merupakan salah satu komponen penting dalam sepeda motor. Jika kondisinya tidak prima, bisa membuat berkendara kurang nyaman.
Hal ini terlebih ketika menghantam lubang maupun jalanan tidak rata. Karena itu, penting untuk memahami dan mengenali tanda-tanda awal kerusakan shockbreaker.
Berikut ciri-ciri shockbreaker rusak, sebagaimana melansir laman Suzuki, Sabtu (11/10/2025):
1. Oli Bocor
Ini adalah tanda yang paling kasatmata dan mudah diidentifikasi. Oli yang berada di dalam shockbreaker berfungsi sebagai medium peredam utama.
Dalam kondisi normal, oli ini tersegel rapat oleh suatu komponen yang disebut seal atau oli seal.
Namun, seiring waktu dan akibat beban kerja yang berat, terpapar panas terus-menerus, dan terkena debu atau air, seal ini bisa mengeras, retak, atau aus. Ketika seal rusak, pertahanan menjadi lemah dan oli akan merembes keluar.
Begitu melihat tanda kebocoran, bahkan jika masih berupa noda kecil, segeralah periksakan ke bengkel terpercaya. Kebocoran kecil pada tahap awal biasanya dapat diatasi dengan mengganti seal dan mengisi ulang oli shockbreaker.
2. Suara Hentak atau Berdecit
Shockbreaker motor yang sehat seharusnya bekerja dengan relatif senyap, hanya mengeluarkan suara desisan halus yang menandakan oli sedang bekerja dengan baik.
Jika mulai terdengar suara-suara tidak wajar seperti hentakan logam keras "tek" atau "tok", decitan "crit-crit", atau dentingan setiap kali melewati polisi tidur, jalan berlubang, atau bahkan saat motor dibebani, itu pertanda ada masalah.
Suara hentakan keras biasanya berasal dari bush atau mounting shockbreaker yang sudah aus dan longgar. Ini menyebabkan adanya celah yang memungkinkan komponen logam berbenturan.
Sementara suara decitan iasanya berasal dari kurangnya pelumasan pada batang shockbreaker (piston rod) atau karena seal yang sudah kering dan keras sehingga bergesekan langsung dengan logam.
Coba identifikasi sumber suara secara spesifik. Decitan bisa saja dikurangi untuk sementara dengan pemberian grease atau pelumas silicone-based pada batang shockbreaker.
Namun, ini hanyalah solusi sementara dan tidak menyelesaikan masalah utama yang mungkin pada seal-nya.