Wall Street Dibuka Menguat, The Fed Diprediksi Pangkas Suku Bunga

1 month ago 19

Wall Street Dibuka Menguat, The Fed Diprediksi Pangkas Suku Bunga

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street dibuka menguat pada awal perdagangan pekan ini. (Foto :Okezone.com/Freepik)

JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street dibuka menguat pada awal perdagangan pekan ini. Tiga indeks utama Wall Street bergerak naik.

Dow Jones Industrial Average menguat 0,59% ke 43.845,65. S&P 500 naik 0,70% ke 6.281,59, sementara Nasdaq Composite tumbuh 0,97% ke 20.850,66.

Adapun sentimen pasar yang mendorong kenaikan saham adalah ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve/The Fed. Hal ini berlangsung menyusul laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat, khususnya Non-Farm Payrolls (NFP) yang melemah pada Juli.

Penurunan angka NFP memperkuat keyakinan investor bahwa kondisi pasar tenaga kerja sedang menurun tajam, sehingga membuka ruang bagi The Fed untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter. Demikian dilansir dari Investing, Senin (4/8/2025).

Indikator FedWatch dari CME Group membaca probabilitas pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan September melonjak menjadi 87,5 persen, naik tajam dari 63,1 persen pada pekan sebelumnya.

Secara keseluruhan, pasar kini memperkirakan sedikitnya dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin pada tahun ini.

Pasar juga mencermati dinamika di internal bank sentral, setelah Gubernur The Fed Adriana Kugler secara mengejutkan mengundurkan diri. Kondisi ini membuka peluang bagi Presiden Donald Trump untuk menempatkan figur baru yang lebih sejalan dengan arah kebijakannya.

Sebelumnya, Trump juga mengkritik keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga pekan lalu. Ia kembali menekan Gubernur The Fed Jerome Powell, dan menyebut suku bunga seharusnya jauh lebih rendah.

Di sisi lain, ketegangan perang dagang kembali meningkat setelah Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif baru yang menetapkan tarif impor terhadap sejumlah negara seperti Kanada, Brasil, India, dan Taiwan, meskipun negara-negara tersebut telah berupaya melakukan negosiasi ulang.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|