Tragedi Berdarah Kudatuli, PDIP Sindir Anak Tukang Kayu Jadi Presiden

4 hours ago 1

Tragedi Berdarah Kudatuli, PDIP Sindir Anak Tukang Kayu Jadi Presiden

Tragedi Berdarah Kudatuli, PDIP Sindir Anak Tukang Kayu Jadi Presiden

JAKARTA- PDIP menegaskan peristiwa kerusuhan dua tujuh Juli (Kudatuli) 1996 menjadi tonggak sejarah terjadinya reformasi di Indonesia Mei 1998. Tragedi ini merupakan salah satu sejarah kelam dalam perjalanan politik di Indonesia.

Demikian diutarakan Ketua DPP PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning dalam orasinya saat momen peringatan Kudatuli di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/7/2025).

"Tanpa Kudatuli, tanpa 27 Juli tidak ada reformasi. Tidak ada demokratisasi yang kita perjuangkan. 27 Juli tonggak reformasi," ujar Ribka.

Ribka juga menyinggung tanpa reformasi tidak ada anak buruh menjadi anggota DPR RI, anak petani menjadi gubernur hingga anak tukang kayu menjadi presiden.

"Tidak ada 27 Juli, tidak ada anak buruh menjadi anggota DPR. Tidak ada 27 Juli, Bonnie tidak jadi anggota DPR. Tidak ada 27 Juli, tidak ada anak petani jadi gubernur. Tidak ada 27 Juli, tidak ada anak tukang kayu jadi presiden. Walaupun sekarang sudah error. Ya, itu nasib namanya," ucapnya.

Disisi lain, Ribka juga menyinggung ketidakadilan dalam kasus hukum Sekretaris Jenderal (Sekjen), Hasto Kristiyanto yang tidak mendapatkan ketidakadilan dari segi hukum.

Menurutnya kasus hukum yang terjadi menzalimi partai dengan ciri banteng moncong putih itu.

"Hari ini kita masih berkumpul dengan segala keprihatinan kita, karena Sekjen kita masih mendapat ketidakadilan dari sisi hukum. Bahwa hukum kemarin kita menyaksikan semua, itu masih menzalimi partai kita," jelasnya.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|