Sri Mulyani Pede Industri Tekstil-Furnitur Panen Cuan karena Tarif Ekspor ke AS Turun

1 month ago 21

Sri Mulyani Pede Industri Tekstil-Furnitur Panen Cuan karena Tarif Ekspor ke AS Turun

Sri Mulyani Pede Industri Tekstil-Furnitur Panen Cuan karena Tarif Ekspor ke AS Turun. (Foto: Okezone.com)

JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan Indonesia tidak terdampak langsung perang tarif antara Amerika Serikat dan China. Bahkan, lewat upaya negosiasi, Indonesia berhasil menurunkan tarif resiprokal ekspor ke AS menjadi 19%. 

Kebijakan ini, kata Sri Mulyani, bisa memberikan peluang besar bagi industri padat karya di dalam negeri.

“Keberhasilan negosiasi penurunan tarif resiprokal AS untuk Indonesia menjadi 19% diperkirakan mendorong kinerja sektor padat karya,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Senin (28/7/2025).

Sejak April 2025, Amerika Serikat telah memberlakukan kebijakan tarif baru terhadap berbagai negara, termasuk China. Sebagai balasan, China juga menerapkan tarif serupa. Kondisi ini menambah ketidakpastian global, menghambat perdagangan internasional, dan menurunkan laju pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara.

Namun, di tengah situasi tersebut, pemerintah Indonesia tetap fokus menjaga kepentingan nasional. Sejumlah sektor seperti tekstil, alas kaki, dan furnitur yang dikenal sebagai penyerap tenaga kerja besar diperkirakan akan memperoleh manfaat dari penurunan tarif ekspor ke pasar Amerika.

Selain itu, Indonesia juga memperoleh keuntungan dari penghapusan tarif terhadap produk asal Amerika Serikat.

“Tarif 0 persen untuk produk AS diperkirakan menurunkan harga produk migas dan pangan di Indonesia,” kata Sri Mulyani.

Dengan demikian, harga BBM serta bahan pangan impor diharapkan bisa lebih terjangkau bagi masyarakat.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|