Nur Khabibi
, Jurnalis-Rabu, 03 September 2025 |19:08 WIB
Demo di DPR (Foto: Yudistiro Pranoto)
JAKARTA – Founder The Centre for Indonesian Crisis Strategic Resolution (CICSR), Muhammad Makmun Rasyid, menyatakan masyarakat Indonesia jangan mau terus diadu domba melalui aksi demonstrasi yang berujung pada pengrusakan fasilitas umum.
Pernyataan tersebut ia sampaikan untuk merespons aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan dan penjarahan rumah pejabat pada akhir Agustus kemarin.
"Indonesia berada di ambang kebangkitan, dan jangan sampai kita terus diadu domba," kata Rasyid, Rabu (3/9/2025).
Menurutnya, kebebasan menyampaikan pendapat memang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998, namun kebebasan tersebut harus tetap memperhatikan kepentingan umum dan menjaga persatuan bangsa. Ia menekankan bahwa pengrusakan fasilitas umum juga berarti menghambur-hamburkan uang rakyat.
"Sampaikanlah aspirasi dengan baik dan damai, tanpa merusak, tanpa kekerasan, tanpa penjarahan, tanpa kerusuhan, dan tanpa tindakan yang merugikan fasilitas umum," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, beberapa gedung dan halte busway di Jakarta terbakar. Para perusuh diduga menggunakan bom molotov untuk melancarkan aksinya.
"Bom molotov bukan sekadar alat perusakan, ia merupakan senjata yang sengaja digunakan untuk menimbulkan rasa takut di tengah masyarakat," ucapnya.
