Anggie Ariesta
, Jurnalis-Minggu, 27 Juli 2025 |18:36 WIB
RI Tinggalkan Dolar AS, Transaksi Pakai Mata Uang Lokal Rp190,7 Triliun (Foto: Okezone)
JAKARTA - Upaya Indonesia untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) atau dedolarisasi melalui skema Local Currency Transaction (LCT) menunjukkan hasil yang signifikan. Hingga pertengahan tahun 2025, nilai transaksi LCT telah mencapai USD11,7 miliar atau setara Rp190,7 triliun, meningkat tajam dibandingkan nilai transaksi LCT pada semester I 2024 yang hanya sebesar USD4,702 miliar.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan, tidak hanya nilai transaksi, rata-rata jumlah nasabah LCT juga tumbuh signifikan, meningkat sekitar 45 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Untuk itu, Satuan Tugas Nasional LCT akan terus mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional," kata Filianingsih dalam keterangan resmi, Jakarta, Minggu (27/7/2025).
Dia menegaskan bahwa capaian tersebut didukung oleh upaya menjangkau pemanfaatan LCT lebih luas di berbagai sektor dan wilayah, termasuk perluasan partisipan Bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD).
"Perluasan kerja sama LCT terus dilakukan dengan penambahan negara mitra baru, yaitu Korea Selatan pada September 2024 dan Uni Emirat Arab pada Januari 2025," ujar Filianingsih.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan juga menyoroti peran penting LCT dalam menjaga stabilitas ekonomi, terutama di tengah dinamika global dan domestik.
"Pemerintah telah mengupayakan berbagai kebijakan baik untuk memitigasi dampak kebijakan tarif AS dan geopolitik global, melalui proses negosiasi tarif dengan AS dan juga menyepakati I-EU CEPA (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement), serta terus melakukan mitigasi risiko domestik melalui berbagai stimulus untuk menjaga daya beli dan mendorong konsumsi serta investasi," jelas Ferry.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya