Ilustrasi keracunan (Foto: Ist)
DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menjelaskan kronologi terjadinya kasus dugaan keracunan yang dialami santri dan pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Baitul Quran di Jalan Timah, Tugu, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.
Berdasarkan laporan data per Rabu 3 September 2025, tercatat 160 orang, baik santri maupun pengurus, mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan yang dibuat di dapur Ponpes Baitul Quran.
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati, mengatakan gejala mulai dialami santri dan pengurus pada Minggu 31 Agustus 2025 lalu. Sebagian dari mereka mulai menjalani pengobatan pada Senin 1 September.
"Gejala terbanyak yaitu diare, mual, dan muntah. Jumlah kasus awal 135 orang, bertambah hingga Selasa kemarin menjadi 160 orang," kata Mary di Depok, Kamis (4/9/2025).
Mary menambahkan, sekitar 42 orang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Brimob, 6 orang dirawat di RSUD ASA, dan sisanya menjalani rawat jalan serta observasi oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Tugu. Ia memastikan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap para santri dan pengurus yang mengalami gejala keracunan.
"Kami terus memantau kondisi santri dan pengurus yang terdampak keracunan, agar seluruhnya mendapat penanganan medis yang tepat," ujarnya.
(Arief Setyadi )
