
Tunggal putri Indonesia, Divya Amanta Kuncoro. (Foto: PBSI)
NAMA besar Sony Dwi Kuncoro kembali bergema di kancah bulu tangkis nasional, namun kali ini melalui sang putri, Divya Amanta Kuncoro. Remaja berbakat asal Jawa Timur ini sukses mencuri perhatian publik setelah berhasil menyabet gelar juara di ajang bergengsi Kejurnas PBSI 2025.
Kemenangan ini seolah menjadi sinyal kuat darah juara sang ayah mengalir deras dalam diri Divya. Terbukti dalam partai final Tunggal Taruna Putri (TTI) Divisi II, Divya menunjukkan mental baja meski menyandang status sebagai salah satu pemain termuda.
Divya berhasil menundukkan pemain yang lebih senior, Justica Sarira Yeo dari Kepulauan Riau, melalui dua gim langsung dengan skor 21-16 dan 21-18. Kemenangan ini bukan sekadar tambahan trofi, melainkan pembuktian awal atas kerja kerasnya di lapangan.
“Senang banget dan enggak nyangka juga bisa juara, saya salah satu yang paling muda dan bisa mengalahkan pemain yang lebih senior. Saya bangga sama diri sendiri akhirnya hasil latihan saya bisa membuahkan hasil,” ungkap Divya, dikutip dari laman resmi PBSI, Sabtu (27/12/2025)
1. Ambisi Besar Menyulut Jejak sang Ayah
Divya Amanta Kuncoro. (Foto: PBSI)
Keberhasilan di Kejurnas PBSI 2025 merupakan langkah pertama Divya dalam mewujudkan mimpi besarnya, melampaui atau setidaknya menyamai prestasi sang ayah. Sony Dwi Kuncoro adalah legenda tunggal putra yang pernah mengharumkan Indonesia dengan meraih medali perunggu di Olimpiade 2004 Athena. Prestasi sang ayah itulah yang menjadi kompas bagi karier Divya.
Divya secara terbuka mengakui bahwa ia sangat terinspirasi oleh pencapaian Sony. Bagi Divya, gelar juara ini ia persembahkan khusus untuk keluarga, klub, dan tentunya provinsi Jawa Timur yang ia bela.
“Saya mau seperti papah saya (Sony Dwi Kuncoro) yang bisa meraih medali Olympic, semoga kemenangan ini bisa menjadi modal saya untuk menyusul karier papah,” tambah Divya.


















































