Kebakaran hutan Prancis. (Foto X)
JAKARTA – Petugas pemadam kebakaran Prancis pada Rabu (6/8/2025) berjuang mengendalikan kebakaran hutan terbesar di negara itu dalam hampir 80 tahun. Kobaran api yang melanda wilayah Aude, Prancis selatan, telah menyebar ke area yang lebih luas.
Satu orang tewas di desa Saint-Laurent-de-la-Cabrerisse, sekitar 30 kilometer dari kota Perpignan, kata prefektur setempat. Api, yang menyebar sangat cepat melalui hutan dan desa-desa, telah membakar setidaknya 25 rumah, memaksa penduduk dan wisatawan mengungsi, serta menyebabkan banyak jalan ditutup.
"Ini bencana dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Perdana Menteri Francois Bayrou saat mengunjungi Saint-Laurent-de-la-Cabrerisse, sebagaimana dilansir Reuters.
Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau mengatakan bahwa sejauh ini, lebih dari 15.000 hektar telah terbakar. Angka ini serupa dengan total luas area yang terbakar di seluruh Prancis dalam beberapa tahun terakhir. Ia menambahkan, ini adalah area terluas yang terbakar oleh satu kebakaran tunggal di Prancis sejak 1949.
Prefektur setempat menyatakan bahwa kebakaran itu menyebar "sangat cepat" dan hampir 2.000 petugas pemadam kebakaran sedang berupaya memadamkannya. Sekitar 2.500 rumah tangga di wilayah tersebut saat ini tanpa listrik.
Juru bicara pemadam kebakaran, Eric Brocardi, mengatakan kepada radio RTL bahwa api menyebar dengan kecepatan 5,5 km/jam.
Para pejabat dan pakar memperingatkan, angin dapat berubah arah sehingga semakin menyulitkan upaya pemadaman. Para ilmuwan menegaskan, musim panas yang lebih panas dan kering di wilayah Mediterania menambah risiko kebakaran hutan. Begitu kebakaran terjadi, vegetasi kering yang melimpah serta angin kencang dapat menyebabkan api menyebar dengan sangat cepat dan sulit dikendalikan.