Wuling Miitra EV
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) siap menggodok regulasi baru untuk insentif kendaraan komersial listrik buatan lokal. Itu karena kendaraan tersebut menjadi salah satu cara mengurangi emisi yang disebabkan kendaraan bermotor.
1. Insentif Kendaraan Komersial Listrik
Hal ini setelah pertemuan pihak Kemenperin dengan para petinggi SAIC Motor di Shanghai, China. Mereka meminta pemerintah Indonesia melanjutkan program Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk kendaraan listrik, seperti mobil penumpang dan bus.
Para petinggi SAIC Motor juga meminta cakupan PPN DTP diperluas pada segmen kendaraan komersial listrik. Pasalnya, saat ini SAIC melalui Wuling telah memproduksi kendaraan jenis tersebut di Indonesia yakni Mitra EV.
Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko SA Cahyanto mengapresiasi komitmen SAIC Motor dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Mereka memperkuat kandungan lokal pada setiap lini model yang diproduki.
"Kami mengapresiasi PT SGMW Motor Indonesia yang telah memproduksi kendaraan komersial listrik dengan tingkat TKDN lebih dari 40 persen. Ini menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk mempercepat transisi menuju industri otomotif rendah emisi," kata Eko, dalam keterangan tertulis, Senin (13/10/2025).
Mengenai insentif PPN DTP untuk kendaraan komersial listrik, Eko mengatakan pihak terkait masih membahas aturan tersebut. Namun, tidak dijelaskan lebih rinci sudah sampai sejauh mana pembahasan berlangsung.
"Untuk usulan keberlanjutan insentif PPN DTP maupun penambahan lingkup insentif PPN DTP untuk kendaraan komersial saat ini sedang dalam pembahasan internal pemerintah," ujar Eko.
