
HRL di Sekolah Kesehatan Masyarakat Yale mengamati citra satelit yang diyakini menggambarkan pembantaian massal di wilayah Darfur, Sudan. (Foto: Airbus DS/HRL)
JAKARTA - Citra satelit dan video terverifikasi menggambarkan pembantaian massal mengerikan dari rumah ke rumah di wilayah Darfur, Sudan, yang dilanda perang. Laporan ini muncul setelah pemberontak paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) merebut Al Fashir, sebuah kota penting di wilayah tersebut, pekan lalu.
Laboratorium Penelitian Kemanusiaan (HRL) di Sekolah Kesehatan Masyarakat Yale mengatakan mereka mengamati banyak klaster dengan perubahan warna di sekitarnya, sesuai penampakan jasad manusia di seluruh kota saat RSF bergerak maju. Klaster-klaster tersebut terlihat di sebuah rumah sakit, di permukiman, di pinggiran kota, dan di dekat pangkalan militer Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) yang berperang dengan RSF.
Dugaan pembunuhan tersebut terjadi "dalam waktu kurang dari 72 jam sejak RSF menguasai kota," ujar Nathaniel Raymond, seorang penyelidik hak asasi manusia dan kejahatan perang Amerika di HRL yang mendokumentasikan pembantaian di Sudan menggunakan citra satelit, kepada ABC News.
Bersama timnya di laboratorium penelitian, Raymond mengatakan ia mengamati "lonjakan benda berukuran antara 1,3 hingga 2 meter yang tersebar di seluruh tanah," yang disimpulkan oleh HRL Yale sebagai tubuh manusia berdasarkan panjang, bentuk, dan video dari lapangan yang menunjukkan dugaan pembunuhan sistematis warga sipil.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya















































