Tim Okezone
, Jurnalis-Selasa, 14 Oktober 2025 |20:19 WIB
Rektor IPB University Arif Satria (Foto: Ist)
JAKARTA – Rektor IPB University, Arif Satria mengatakan, baik Tiongkok maupun ASEAN memiliki ketergantungan yang kuat pada sektor pertanian, khususnya pangan. Keduanya juga menghadapi tantangan serupa seperti perubahan iklim, menurunnya jumlah petani muda, dan gangguan rantai pasok.
Karena itu, menurutnya kerja sama antara Tiongkok dan ASEAN menjadi sebuah keharusan. Ia menekankan kolaborasi berbasis inovasi dapat menjawab kebutuhan bersama sekaligus menghadirkan manfaat bagi kedua pihak.
“Inovasi Tiongkok dan peluang ASEAN bersama-sama memiliki potensi untuk menciptakan masa depan yang tangguh dan berkelanjutan di sektor pangan. Dengan kerja sama di bidang sains dan teknologi, kita tidak hanya memperkuat perdagangan, kita juga mengamankan mata pencaharian, melindungi lingkungan kita, dan membina generasi mendatang,” ujar Arif, dikutip Selasa (14/10/2025).
Hal tersebut disampaikan Arif saat menjadi pembicara kunci (keynote speaker) pada 2025 ASEAN-China Cooperation and Development Conference on Food and Agriculture, di Zhengzhou, Henan, Tiongkok pada Senin, 13 Oktober 2025. Acara yang dibuka Wakil Menteri Pertanian dan Pedesaan Tiongkok ini diselenggarakan oleh ASEAN-China Center yang berpusat di Beijing.
Arif menyampaikan pidato tentang visi bersama terkait penguatan inovasi teknologi dalam kerja sama pertanian dan pangan yang menyatukan Asia Tenggara/ASEAN dan Tiongkok. Ia juga menyoroti kerja sama ASEAN-Tiongkok telah memiliki dasar kuat melalui Rencana Aksi ASEAN untuk Sains, Teknologi, dan Inovasi (APASTI), serta berbagai inisiatif bersama seperti KTT ASEAN-Tiongkok dan Tahun Ketahanan Pangan ASEAN-Tiongkok.