
Khutbah Jumat: Etika Jadi Privasi saat Bermedsos, Jangan Sebar Aib (Unsplash)
JAKARTA - Era digital berkembang sangat cepat. Informasi kini menjadi lebih mudah diakses hanya dengan menggunakan handphone.
Selain itu, saat ini warganet juga bisa menyuarakan isi hatinya melalui media sosial. Ini memberikan kepada warganet untuk berpendapat.
Namun, yang patut diingat, perkembangan teknologi harus dimanfaatkan dengan baik. Jangan sampai memanfaatkannya untuk hal-hal tidak terpuji, seperti mencari tau atau menyebarkan aib orang.
Hal ini membuat privasi menjadi lebih sulit dijaga. Padahal, Islam mengajarkan untuk menutup rapat aib manusia.
Terkait hal ini, berikut teks khutbah Jumat mengenai menjaga privasi di era digital, sebagaimana melansir laman NU, Jumat (24/10/2025):
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ جَعَلَ السِّتْرَ خُلُقًا لِلصَّالِحِينَ، وَنَهَى عَنِ التَّجَسُّسِ وَتَتَبُّعِ أَخْبَارِ النَّاسِ سِّرًا وَعَلَانِيَةً بَيْنَ الْمُسْلِمِينَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ وَمَنِ اتَّبَعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ، اَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ. وَقَدْ قَالَ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah
Segala puji bagi Allah swt yang telah menganugerahkan kepada kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga kita masih punya kesempatan untuk berkumpul di rumah-Nya pada hari Jumat yang penuh berkah ini.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, suri teladan terbaik yang mengajarkan kepada kita pentingnya menjaga lisan, menutup aib, dan memelihara hati dari prasangka buruk kepada sesama manusia.
Selanjutnya, marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Mari kita berusaha menjadikan takwa sebagai bekal yang hendak kita bawa mati. Allah Swt berfirman dalam Al-quran surat ‘Ali Imran ayat 102:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.”
















































