Kanselir Jerman Friedrich Merz. (Foto: X/@CDU)
JAKARTA - Jerman telah menangguhkan ekspor ke Israel, semua senjata yang dapat digunakan di Gaza. Langkah ini diambil Berlin menyusul persetujuan kabinet keamanan Perdana Menteri Netanyahu atas rencana pendudukan daerah kantong Palestina tersebut.
Kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan rencana tersebut sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk melucuti senjata Hamas, mendemiliterisasi Gaza, dan memulangkan para sandera. Beberapa jam sebelumnya, Netanyahu mengatakan bahwa ia bertujuan untuk mendapatkan kendali militer penuh atas Gaza, langkah yang dikritik karena berpotensi membahayakan sandera Israel di enklave tersebut.
Kanselir Jerman Friedrich Merz menekankan bahwa meskipun Berlin mendukung perjuangan Israel "melawan teror Hamas" dan memprioritaskan pemulangan sandera Israel, masih belum jelas bagaimana upaya militer baru ini akan mencapai tujuan tersebut.
"Dalam situasi ini, Pemerintah Jerman, hingga pemberitahuan lebih lanjut, tidak akan mengizinkan ekspor peralatan militer apa pun yang dapat digunakan di Jalur Gaza," ujarnya dalam sebuah pernyataan di situs web Pemerintah Federal pada Jumat, (8/8/2025).
Merz menambahkan bahwa Berlin "sangat prihatin" dengan penderitaan warga Palestina di Gaza, dan menekankan bahwa di tengah serangan baru Israel, kini mereka memikul tanggung jawab yang lebih besar untuk memastikan warga sipil Palestina menerima bantuan kemanusiaan, demikian dilansir RT.
PBB semakin sering memperingatkan tentang situasi pangan yang memprihatinkan di wilayah kantong tersebut dan menuduh negara Yahudi tersebut menghalangi aliran pasokan kemanusiaan.
Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa Netanyahu telah menghubungi pemimpin Jerman tersebut dan menyatakan "kekecewaan atas keputusan Merz untuk mengembargo senjata ke Israel."