Hukum dan Adab Berdoa di Media Sosial

4 hours ago 2

Hukum dan Adab Berdoa di Media Sosial

Hukum dan Adab Berdoa di Media Sosial (Ilustrasi/Freepik)

JAKARTA - Berdoa merupakan ibadah dalam ajaran Islam. Kekinian, tak sedikit orang berdoa di media sosial (medsos). Apakah hal ini diperbolehkan? 

Perihal ini, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid, Ali Yusuf, menguraikan pandangan Islam mengenai hal tersebut, dalam 2 dimensi. Keduanya adalah doa khusus dan umum.

Ali Yusuf menegaskan, doa merupakan ibadah, sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi dari Nu’man bin Basyir, “Ad-dua hual-ibadah” (Doa adalah ibadah). Ia menjelaskan, berdoa tidak hanya mendatangkan pahala sebagai ibadah, tetapi juga menjadi sarana permohonan kepada Allah yang berpotensi dikabulkan.

1. Adab Berdoa

Namun, ia menekankan pentingnya mematuhi adab dan syarat berdoa. Hal tersebut antara lain beriman kepada Allah, memohon langsung tanpa perantara, memiliki keyakinan akan dikabulkan, disertai usaha nyata, serta memilih waktu-waktu mustajab, seperti pada hari Jumat, saat berpuasa, sepertiga malam terakhir, atau antara azan dan iqamah.

Melansir laman Muhammadiyah, Senin (13/10/2025), dalam konteks doa di media sosial, Ali Yusuf membedakan doa dalam dimensi khusus dan umum. Doa dalam dimensi khusus terikat pada aturan syariat, seperti mengawali doa dengan memuji Allah, membaca selawat, mengangkat tangan, dan dilakukan dengan khusyuk serta tadaru (kerendahan hati).

2. Doa di Medsos

Ia mempertanyakan apakah doa yang diunggah di media sosial memenuhi adab ini. Misalnya, apakah doa tersebut dibaca sambil menghadap kiblat atau hanya tulisan tanpa kekhusyukan. Ia mengingatkan, doa sebagai ibadah harus dijaga dari sikap pamer atau riya, yang dapat mengurangi keikhlasan.

Ali Yusuf juga menyoroti doa dalam dimensi khusus bersifat rahasia antara hamba dan Allah. Mengunggah doa yang mengandung keluh kesah atau aib pribadi, seperti pengakuan dosa, dianggap tidak tepat.

Ia merujuk pada hadis dari Abu Hurairah, “Tidaklah Allah menutupi aib seseorang di dunia melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat,” dan hadis lain yang menyebutkan bahwa dosa umat akan diampuni kecuali bagi mereka yang menampakkannya secara terang-terangan (mujahirun). Mengunggah doa yang membuka aib dapat menghilangkan keberkahan doa dan menyerupai kesombongan.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|