Hari Hepatitis Sedunia, Wujudkan Indonesia Bebas Hepatitis 2030

1 month ago 20

Hari Hepatitis Sedunia, Wujudkan Indonesia Bebas Hepatitis 2030

Hari Hepatitis Sedunia, Wujudkan Indonesia Bebas Hepatitis 2030 (Foto: Freepik)

JAKARTA - Hari Hepatitis Sedunia (HHS) 2025 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat komitmen dalam mengeliminasi hepatitis B dan C pada tahun 2030.

Hepatitis B dan C kronis merupakan penyebab utama kanker hati, yang saat ini menjadi penyebab kematian ketiga tertinggi di dunia. Data WHO menunjukkan terdapat 254 juta orang dengan hepatitis B kronis dan 50 juta orang dengan hepatitis C kronis secara global.

Di Indonesia, Survei Kesehatan 2023 mencatat sekitar 6,7 juta penduduk terinfeksi hepatitis B dan 2,5 juta terinfeksi hepatitis C.

“Resolusi hepatitis virus yang diadopsi pada World Health Assembly ke-63 tahun 2010 merupakan inisiatif Indonesia bersama Brasil dan Kolombia. Ini menjadi tonggak sejarah dalam perjuangan global melawan hepatitis,” ungkap Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI dr. Ina Agustina Isturini dilansir dari laman Kemenkes, Senin (28/7/2025).

Hepatitis

Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan. Prevalensi hepatitis B menurun dari 7,1% pada 2013 menjadi 2,4% pada 2023. Pada tahun 2024, sebanyak 89,6% ibu hamil telah menjalani skrining hepatitis B, dan lebih dari 93% bayi yang lahir dari ibu HBsAg reaktif telah menerima imunisasi HB0 dan HBIg dalam 24 jam pertama.

Cakupan imunisasi hepatitis B juga diperluas untuk tenaga kesehatan, dengan capaian 58% sejak Oktober 2023. Pemberian antivirus Tenofovir kepada ibu hamil dengan hepatitis B terus ditingkatkan, dengan 1.410 layanan kini tersedia di 206 kabupaten/kota.

Sementara untuk hepatitis C, deteksi dini dan pengobatan menggunakan Direct Acting Antiviral (DAA) yang mampu menyembuhkan lebih dari 95% pasien telah tersedia di 71 rumah sakit di 56 kabupaten/kota di seluruh provinsi.

“Upaya ini harus menjadi gerakan bersama seluruh elemen bangsa pemerintah, swasta, akademisi, komunitas, dan media untuk memutus rantai penularan dan mewujudkan Indonesia bebas hepatitis,” tegas dr. Ina.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|