Taufik Fajar
, Jurnalis-Kamis, 16 Oktober 2025 |17:31 WIB
Bank BTN Syariah (Foto: Okezone)
JAKARTA – Unit Usaha Syariah milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN Syariah) mencatatkan kenaikan pembiayaan jelang spin-off dari BTN.
Berdasarkan laporan keuangan bulanan di website resmi BTN menunjukkan pembiayaan yang disalurkan BTN Syariah tumbuh di level sekitar 18,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) atau naik dari Rp42,36 triliun pada Agustus 2024 menjadi Rp50,1 triliun di Agustus 2025.
Mengimbangi penyaluran pembiayaan tersebut, BTN Syariah juga sukses mencatatkan peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sekitar 17,9% yoy dari Rp47,96 triliun menjadi Rp56,5 triliun pada Agustus 2025. Sejalan dengan peningkatan pembiayaan dan DPK tersebut, aset Unit Usaha Syariah (UUS) ini juga tumbuh sekitar 16,9% yoy dari Rp57,7 triliun menjadi Rp67,4 triliun pada Agustus 2025.
1. Pertumbuhan Bisnis
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan tren pertumbuhan hingga double digit di BTN Syariah menjadi sinyal positif menjelang proses spin-off. Rekam pertumbuhan tersebut juga mencerminkan solidnya pondasi bisnis syariah di BTN.
“Dalam proses spin-off ini, kami memastikan kinerja BTN Syariah tetap berjalan optimal sekaligus sebagai wujud kesiapan BTN Syariah untuk berdiri sendiri bahkan melesat setelah spin-off nanti dan bergabung dengan Bank Syariah Nasional,” ujar Nixon di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Nixon melanjutkan capaian positif BTN Syariah tersebut merupakan hasil dari strategi pembiayaan yang selektif, perluasan basis nasabah, serta optimalisasi penghimpunan dana dari berbagai segmen, termasuk ritel dan institusi.