Anggie Ariesta
, Jurnalis-Rabu, 22 Oktober 2025 |18:21 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (Foto: Okezone)
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) meminta perbankan nasional untuk segera menurunkan suku bunga kredit menyusul penurunan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar total 150 basis poin sejak September 2024.
Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, bank yang cepat menyesuaikan suku bunga kreditnya akan memperoleh insentif likuiditas lebih besar dari BI.
“Makanya ikan sepat, ikan gabus. Semakin cepat, semakin bagus. Jadi kebijakan insentif likuiditas yang dilakukan adalah seperti itu,” ujar Perry dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (22/10/2025).
Perry menjelaskan, BI telah menaikkan porsi insentif likuiditas dari semula 5 persen menjadi 5,5 persen dari total dana pihak ketiga (DPK) untuk mempercepat transmisi kebijakan moneter melalui penyaluran kredit.
“Kalau realisasi lebih gede, ya ditambah lebih gede insentifnya. Kalau realisasi lebih rendah dari rencana, ya lebih rendah. Itu untuk penyaluran kredit ke sektor-sektor prioritas,” jelas Perry.
Deputi Gubernur BI Juda Agung menambahkan, bank yang paling cepat menurunkan suku bunga kredit akan mendapatkan tambahan insentif maksimum sebesar 0,5 persen dari DPK-nya.