5 Contohamp;nbsp;Essayamp;nbsp;Beasiswa LPDP, Bisa Jadi Referensiamp;nbsp;

1 month ago 13

Rahma Anhar , Jurnalis-Minggu, 10 Agustus 2025 |11:20 WIB

5 Contoh Essay Beasiswa LPDP, Bisa Jadi Referensi 

5 Contoh Essay Beasiswa LPDP, Bisa Jadi Referensi  (Foto: Freepik)

JAKARTA - 5 contoh essay beasiswa LPDP, bisa jadi referensi. Mengikuti seleksi beasiswa LPDP tidak mudah. Menulis essay pribadi yang kuat, jujur, dan menyentuh adalah tahap penting dalam seleksi administrasi. Jalan cerita yang jelas dan unik diperlukan untuk setiap tulisan, baik itu kisah sukses dalam hidup, rencana studi, atau kontribusi setelah lulus.


Untuk para pejuang LPDP yang sedang mencari referensi, berikut adalah 5 contoh esai LPDP yang dapat digunakan sebagai inspirasi. Setiap contoh ditulis secara unik dan menunjukkan berbagai cara yang dapat Anda sesuaikan dengan pengalaman dan tujuan Anda.

Berikut 5 contoh essay berdasarkan contoh dari para alumni LPDP:

1. Studi Kebijakan Publik untuk Membangun Kebijakan Pendidikan Inklusif

"Sebagai anak dari seorang guru sekolah dasar di wilayah pedesaan Sumatera Barat, saya tumbuh dengan kesadaran bahwa pendidikan adalah hak dasar yang tidak selalu tersedia untuk semua orang. Saya sendiri menyaksikan bagaimana kegagalan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa, terutama di wilayah tertinggal, disebabkan oleh kebijakan pendidikan yang tidak meratanya, kekurangan tenaga pengajar berkualitas tinggi, dan keterbatasan sarana. Setelah mengalami pengalaman ini, saya merasa terdorong untuk mempelajari lebih banyak tentang kebijakan publik, terutama yang berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia dan pendidikan inklusif.

Saya berencana untuk melanjutkan studi Magister di bidang Public Policy di University of Melbourne, Australia. Universitas ini memiliki program unggulan di bidang kebijakan pendidikan, governance, dan reformasi sektor publik. Pilihan universitas ini didasarkan pada reputasi akademik globalnya dan pengalamannya dalam menghasilkan lulusan yang menjadi pemimpin di berbagai negara.

Saya ingin belajar tentang "Pendidikan Politik dan Reformasi", "Metode Kuantitatif untuk Politik Publik", dan "Kemasukan Sosial dan Desain Politik" selama dua tahun ke depan. Selain itu, saya ingin melakukan tesis penelitian tentang evaluasi kebijakan pendidikan non-formal di Indonesia dan bagaimana metode partisipatif dapat meningkatkan efisiensi. Saya berencana bekerja sama dengan dosen pembimbing di Center for Vocational and Educational Policy di kampus ini, yang selama ini melakukan penelitian di wilayah Asia-Pasifik.

Saya akan aktif mengikuti diskusi ilmiah, seminar internasional, dan terlibat dalam komunitas mahasiswa Indonesia di Australia untuk meningkatkan prestasi akademik saya dan meningkatkan kemampuan saya. Pengalaman internasional ini akan membuka mata saya dan membangun karakter saya sebagai pemimpin yang fleksibel dan terbuka terhadap perubahan.

Saya ingin kembali bekerja di sektor kebijakan publik, khususnya di Kementerian Pendidikan atau lembaga pemerintah non-kementerian seperti Bappenas. Saya juga ingin menjadi bagian dari tim yang membuat Rencana Strategis Nasional (Renstra) bidang pendidikan atau program transformasi pendidikan seperti Merdeka Belajar.

Dengan mendapatkan pendidikan di luar negeri yang didukung oleh LPDP, saya ingin menjadi tidak hanya ahli kebijakan tetapi juga pembelajar seumur hidup yang mampu mengubah Indonesia, dimulai dari desa tempat saya dibesarkan hingga tingkat nasional."

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|