Mei Sada Sirait
, Jurnalis-Minggu, 21 Desember 2025 |06:04 WIB

Trauma Healing Diprioritaskan untuk Perempuan dan Anak Korban Banjir Sumatera (Foto: Okezone)
JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menegaskan komitmennya dalam memastikan perlindungan perempuan dan anak pascabencana banjir di Sumatera. Hal ini dilakukan melalui pendekatan psikososial hingga pemenuhan kebutuhan spesifik di lokasi pengungsian.
Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi mengatakan, langkah awal yang dilakukan KPPPA saat tiba di lokasi terdampak bencana adalah memastikan kondisi perempuan dan anak, terutama mereka yang telah berada di tenda-tenda pengungsian sementara.
“Pastinya kami meminta informasi tentang perempuan dan anak-anak. Ketika mereka sudah berada di tenda pengungsian, langkah pertama yang kami lakukan adalah trauma healing,” ujar Menteri PPPA dalam media gathering bersama Forum Wartawan Perempuan Indonesia (Fortapena), Sabtu (20/12/2025).
Ia menjelaskan, saat KPPPA turun langsung ke lapangan pada 1 Desember, kondisi psikologis para korban, khususnya ibu-ibu, masih rentan. Banyak di antara mereka yang belum bisa menerima kenyataan bahwa rumah tempat tinggalnya telah hilang akibat bencana.
“Masih banyak ibu-ibu yang tidak percaya bahwa rumahnya itu sudah tidak ada,” ungkapnya.


















































