Felldy Utama
, Jurnalis-Sabtu, 22 November 2025 |15:45 WIB

Singgung Visi Soekarno, PDIP Minta Selat Malaka Jadi Pusat Pembangunan
JAKARTA - PDI Perjuangan menyebut Selat Malaka memiliki posisi strategis secara global. Oleh karenanya, Selat ini didorong untuk menjadi pusat pembangunan.
Hal ini disampaikan Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto saat membuka Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) secara serentak di Kota Riau, pada Sabtu (22/11/2025),
Hasto secara tegas mengusung kembali visi geopolitik Presiden pertama RI, Soekarno, tentang Indonesia sebagai "Bangsa Samudra." Visi ini harus menjadi haluan pembangunan utama Riau ke depan, dengan menjadikan Selat Malaka sebagai halaman depan, bukan pedalaman.
"Kita bukan bangsa kontinental. Kita adalah bangsa kelautan, bangsa samudra raya, yang menjadikan laut sebagai halaman depan kita. Cara pandang ke daratan berdampak pada kerusakan hutan-hutan”, kata Hasto.
Hasto menjelaskan, cara pandang geopolitik Soekarno ini penting untuk membenahi orientasi pembangunan yang selama Orde Baru dianggapnya telah diputar balik menjadi berbasis daratan. Padahal, Riau dengan Selat Malaka-nya memegang posisi strategis secara global.
"Yang seharusnya menjadi pusat pembangunan di Riau adalah menatap masa depan di Selat Malaka itu," serunya. Ia mengutip data vital bahwa 80% minyak dunia melewati selat tersebut, dan ketergantungan negara-negara besar menjadikan Selat Malaka titik kunci perdagangan global. Suatu wilayah yang begitu strategis di dalam sistem perdagangan global," ujarnya.
Visi ini, menurut dia, merupakan pesan langsung dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar Konferda ini meneguhkan cara pandang pembangunan atas geopolitik Bung Karno.

















































