
Sebulan Pascabanjir, Bupati Aceh Utara Akui Listrik Belum Normal Sepenuhnya (Ist)
JAKARTA - Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil, mengakui pasokan listrik dan jaringan telekomunikasi di wilayahnya belum normal, setelah sebulan lebih banjir menerjang wilayahnya. Ia mengungkapkan, pasokan listrik dan jaringan telekomunikasi menjadi kebutuhan para pengungsi.
1. Listrik dan Telekomunikasi Belum Normal
"Kemudian kebutuhan di pengungsi. Yang pertama sekali listrik belum normal dan Telkom," kata Ismail saat Rakor DPR RI bersama Satgas Pemulihan Pascabencana dengan K/L dan Kepala Daerah terdampak, Selasa (30/12/2025).
Selain itu, ia menyebutkan, para pengungsi membutuhkan kompor dan gas elpiji. Para pengungsi, ia melanjutkan, juga membutuhkan logistik, obat-obatan, tenda, dan boat.
"Boat untuk mengantar logistik di kawasan terisolir di Serah Raja dan di Dusun Selemah. Kemudian yang keenam air bersih, yang ketujuh alat berat," ucap Ismail.
Ismail juga menyampaikan, ada 25 dari 27 kecamatan terdampak banjir. Jumlah itu terdiri atas 696 atau 81% dari jumlah kampung yang ada. Sementara itu, ada 124.000 KK dan lebih 433 ribu jiwa terdampak banjir.
"Kemudian jumlah korban banjir pengungsi 19.000 KK, 67.876 jiwa. Kemudian korban bencana banjir meninggal 213 orang, hilang 6, luka-luka 2.127. Kemudian ibu hamil 1.433, balita 9.525 orang, kemudian lansia 6.895 orang, disabilitas 513 orang," tutur Ismail.
"Kemudian dampak kerusakan, rumah terendam 72.364 rumah. Kemudian rumah hilang 3.506. Kemudian rusak berat 6.236, rusak sedang 16.325, rusak ringan 20.280. Kemudian terendam sawah 14.509 hektar, kemudian tambak 10.674 hektare," tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)
















































