Prabowo Mau Bangun Jalur Kereta di Luar Jawa, Bisa Perkuat Angkutan Logistik

3 hours ago 3

Prabowo Mau Bangun Jalur Kereta di Luar Jawa, Bisa Perkuat Angkutan Logistik

Prabowo Mau Bangun Jalur Kereta di Luar Jawa, Bisa Perkuat Angkutan Logistik (Foto: KAI)

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto berencana memperluas jaringan kereta api di seluruh pulau besar Indonesia, termasuk Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi. Rencana tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya menekan biaya logistik nasional.

"Jadi kereta api akan kita perbesar, di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi. Karena dengan kereta api, biaya logistik akan turun, biaya ekonomi akan turun, kita akan kompetitif, kesejahteraan akan meningkat," kata Prabowo dalam acara Peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, dikutip.

Prabowo pun meminta Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk merencanakan pembangunan tersebut.

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi VII DPR Bambang Haryo Soekartono mengatakan, kebijakan tersebut sangat penting untuk memperkuat sistem angkutan logistik, distribusi hasil sumber daya alam, serta angkutan massal penumpang. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi ke berbagai wilayah Indonesia, terutama di luar Pulau Jawa.

Menurutnya, pembangunan jaringan kereta api sebenarnya sudah dimulai sejak masa pemerintahan kolonial Belanda. Saat itu, pengembangannya difokuskan di empat pulau besar, yakni Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, dengan total panjang rel mencapai sekitar 7.300 kilometer.

“Sebagai contoh, di Pulau Sumatera telah dibangun sekitar 2.200 kilometer jalur rel yang digunakan untuk transportasi publik dan logistik massal. Konsep tersebut sebenarnya sudah mengarah pada sistem kereta Trans Sumatera,” jelasnya.

Dia berharap pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan, dapat melanjutkan kembali pembangunan sistem rel konvensional di luar Jawa sebagai salah satu prioritas nasional. “Saya berharap pemerintah bisa mempertimbangkan pembangunan rel kereta api konvensional di Sumatera yang belum terealisasi sepanjang sekitar 1.300 kilometer, untuk menyambungkan jalur Trans Sumatera dari Lampung hingga Aceh,” katanya.

Dia menambahkan, jika biaya pembangunan rel kereta api diperkirakan sekitar Rp40 miliar per kilometer, maka total kebutuhan dana untuk menyelesaikan proyek Trans Sumatera hanya sekitar Rp52 triliun.

“Dengan modal sebesar itu, Indonesia sudah bisa memiliki jaringan kereta api Trans Sumatera yang strategis bagi konektivitas logistik nasional,” tegasnya.

Dia menambahkan, pemerintah juga bisa mengadakan tambahan 100 rangkaian kereta api (Rolling-Stock) seharga sekitar Rp100 miliar per rangkaian atau total sekitar Rp10 triliun, di mana rangkaian kereta api terdiri dari rangkaian kereta penumpang kapasitas 10 gerbong, termasuk lokomotif. Serta sebagian bisa digunakan untuk kereta barang (logistik) dengan rangkaian 30 gerbong kereta barang, beserta lokomotifnya per rangkaian.

"Dengan manfaat itu, sudah bisa dipastikan kereta api konvensional mampu memindahkan jutaan penumpang tiap tahun serta seluruh logistik sumber daya alam (SDA) maupun agriculture yang jumlahnya miliaran ton logistik per tahunnya dari hasil wilayah Sumatera," ungkapnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Berita Terkait

Telusuri berita finance lainnya

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|