Fahmi Firdaus
, Jurnalis-Minggu, 07 Desember 2025 |22:52 WIB

Ilustrasi PBNU/ist
YOGYAKARTA — Pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta menanggapi dinamika internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan mengeluarkan maklumat. PBNU diminta menghormati otoritas kiai sepuh dan tidak membuat langkah-langkah yang berpotensi menimbulkan kegaduhan di tubuh jam’iyyah.
“Pendekatan kekeluargaan pesantren menjadi dasar untuk merawat kelangsungan khidmah demi kejayaan NU, di tengah munculnya pola yang tidak biasa yang dapat membuka ruang ketidakstabilan di masyarakat,” ujar Ketua Yayasan Ali Maksum KH. Afif Hasbullah, Minggu (7/12/2025).
Dalam maklumat tersebut, Pesantren Krapyak juga menekankan bahwa penyelesaian persoalan PBNU harus dilakukan melalui mekanisme organisasi yang sah dan mematuhi prinsip musyawarah.
Sementara itu, Ketua Yayasan al-Munawwir Krapyak KH. Ahmad Shidqi Masyhuri, menyatakan, Pesantren Krapyak secara tegas menyatakan dukungan untuk kepemimpinan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya hingga Muktamar mendatang, sebagaimana diatur dalam aturan organisasi.
“Dari Krapyak kami mendorong agar apa pun persoalan di tubuh PBNU harus dilakukan melalui mekanisme organisasi yang benar, dengan mengutamakan musyawarah,” ujarnya.
Pesantren Krapyak menilai bahwa ketegangan yang diperkeruh melalui langkah di luar mekanisme jam’iyyah maupun pernyataan provokatif di media sosial hanya akan mengganggu kerja organisasi serta merusak stabilitas kelembagaan NU.
‘’Karena itu, seluruh Nahdliyin diajak menjaga ketenangan, memperbanyak doa, dan menghindari konflik terbuka,’’pungkasnya.

















































