Ramdani Bur
, Jurnalis-Selasa, 21 Oktober 2025 |06:29 WIB
Bojan Hodak berpotensi ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia. (Foto: persib.co.id)
KATA efisiensi digaungkan pemerintah Indonesia dalam beberapa bulan terakhir. Apakah kata efisiensi ini juga berlaku dalam hal penunjukan pelatih Timnas Indonesia selanjutnya? Jika ingin berhemat, PSSI bisa menunjuk kembali Shin Tae-yong atau mengontrak pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak.
1. PSSI Masih Bayar Kompensasi Pemecatan Shin Tae-yong
PSSI hingga kini masih membayar kompensasi pemecatan Shin Tae-yong hingga 2027. Menurut pengamat sepakbola Tanah Air Haris Pardede, PSSI bisa mendatangkan Shin Tae-yong jika ingin berhemat.
Jika Shin Tae-yong didatangkan, PSSI tak perlu mengeluarkan “signing fee”. Selain itu, mayoritas pemain Timnas Indonesia juga tak perlu beradaptasi karena pernah dibesut Shin Tae-yong.
“PSSI tidak perlu mengeluarkan uang lagi karena gajinya (Shin Tae-yong) dicicil. Shin Tae-yong ini mungkin bahasanya dimejapojokkan, kalau PNS zaman dulu mungkin tahu. Kasarnya mungkin begini, saya tetap gaji kamu tapi kamu enggak usah di sini. Jadi gajinya masih dibayar. Jadi kalau PSSI menunjuk Shin Tae-yong lagi, PSSI tidak perlu keluar duit untuk bayar pelatih baru,” kata Bung Harpa -sapaan akrab Haris Pardede, Okezone mengutip dari channel YouTube Bung Harpa, Minggu 19 Oktober 2025.
“Kalau mendatangkan pelatih baru, tak hanya bayar gaji, tapi juga mengeluarkan uang untuk signing fee. Signing fee ini bukan Rp10-20 juta, tapi mungkin ratusan juta. Kondisi ini (mendatangkan Shin Tae-yong) tentu sesuai dengan harapan pemerintah bahwa kita harus efisien,” lanjut bung Harpa.
Kabarnya, Shin Tae-yong memiliki gaji Rp23,6 miliar per tahun saat terakhir kali menangani Timnas Indonesia. Apakah PSSI berani melakukan rekonsiliasi dengan memanggil kembali Shin Tae-yong?