Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: X)
JAKARTA – Gencatan senjata antara Israel dan Hamas akhirnya tercapai, menghentikan perang di Gaza yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun. Pasukan Israel terpantau mulai menarik diri dari Gaza menjelang pertukaran sandera yang akan segera berlangsung.
Tercapainya gencatan senjata ini tidak mudah dan melalui proses negosiasi panjang yang difasilitasi oleh Qatar dan dimediasi Amerika Serikat (AS). Bahkan, diduga ada upaya dari pihak Israel untuk menyabotase negosiasi gencatan senjata ini.
Tudingan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan yang mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara konsisten berusaha menggagalkan negosiasi di Gaza. Namun, pada akhirnya gagal karena pilihannya semakin terbatas.
"Netanyahu selalu punya 'Rencana B' untuk menyabotase negosiasi apa pun di Gaza. Tapi saya rasa dia tidak punya ruang untuk bermanuver sekarang," kata Fidan kepada wartawan dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Suriah Asaad al-Sheibani di Ankara pada Rabu (8/10/2025).
Perang di Gaza telah membuat Israel semakin terisolasi secara internasional, memperburuk kondisi ekonomi di negara zionis tersebut. Israel juga semakin terjerumus ke dalam konflik regional dengan Iran, Yaman, dan Lebanon.