Binti Mufarida
, Jurnalis-Jum'at, 10 Oktober 2025 |14:15 WIB
Ilustrasi Palung Filipina/Foto: BBC
JAKARTA - Gempa besar magnitudo (M) 7,6 yang mengguncang timur Filipina pada Jumat (10/10/2025) kembali mengingatkan dunia akan aktifnya Palung Filipina (Philippine Trench).
Bahkan, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) getaran gempa terasa hingga Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, dan sempat memicu tsunami minor setinggi 7 sentimeter.
"Gempa ini dipicu aktivitas subduksi lempeng megathrust di mana Lempeng Laut Filipina menunjam ke bawah Lempeng Eurasia tepat di Palung Filipina (Filipina Trench)," ujar Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya.
Daryono pun menjelaskan terkait seismotektonik Palung Filipina (Philippine Trench), merupakan salah satu zona subduksi utama di wilayah barat Samudra Pasifik yang menandai batas antara Lempeng Laut Filipina dan Lempeng Sunda.
"Zona ini terletak di sisi timur Kepulauan Filipina dan memanjang dari wilayah Mindanao di selatan hingga ke arah utara Luzon, di mana ia berlanjut menjadi Palung Timur Luzon (East Luzon Trough)," jelas Daryono.
Palung Filipina, kata Daryono, terbentuk akibat proses subduksi miring (oblique subduction) di mana Lempeng Laut Filipina menunjam ke bawah busur kepulauan Filipina. Kecepatan relatif gerakan lempeng di sekitar zona ini diperkirakan mencapai sekitar 80 mm per tahun.