
Kisah Nabi Musa Berguru kepada Khidhir, Ini 12 Hikmahnya (Ilustrasi/Freepik)
JAKARTA - Kisah antara Nabi Musa dan Khidhir patut untuk diketahui umat Islam. Ada hikmah yang dapat dipetik dari kisah tersebut.
1. Kisah Nabi Musa Berguru kepada Nabi Khidhir
Kisah Nabi Musa AS berguru kepada Nabi Khidhir termuat dalam Surat Al-Kahfi. Allah SWT berfirman:
قَالَ لَهٗ مُوسٰى هَلْ اَتَّبِعُكَ عَلٰٓى اَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا
Artinya: “Musa berkata kepadanya, ‘Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) dari apa yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?’” (QS Al-Kahfi: 66)
Melansir laman NU, Selasa (11/11/2025), ayat ini sarat dengan pelajaran mendalam tentang bagaimana seorang murid hendaknya bersikap kepada gurunya. Meskipun Nabi Musa adalah Kalimullah, atau nabi yang langsung berbicara dengan Allah, beliau tetap menunjukkan kerendahan hati dan adab yang tinggi ketika meminta izin untuk belajar kepada Nabi Khidhir.
Imam Ismail Haqqi menegaskan bahwa setiap orang yang menuntut ilmu harus rendah hati di hadapan orang yang lebih berilmu darinya:
فَيَنْبَغِى لِلْمَرُءِ اَنْ يَتَوَاضَعَ لِمَنْ هُوَ اَعْلَمُ مِنْهُ
Artinya: "Maka sudah sepantasnya seseorang bersikap rendah hati kepada orang yang lebih berilmu darinya," (Ismail Haqqi, Ruhul Bayan, [Beirut, Darul Fikr, tanpa tahun], jilid V, hlm. 273).
Imam Fakhruddin ar-Razi juga menjelaskan dalam tafsirnya:
اعْلَمْ أَنَّ هَذِهِ الْآيَاتِ تَدُلُّ عَلَى أَنَّ مُوسَى عليه السلام رَاعَى أَنوَاعًا كثيرة من الأدب واللطف عند ما أَرَادَ أَنْ يتعَلَّمَ مِنَ الْخَضِرِ
Artinya: “Ketahuilah bahwa ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Nabi Musa a.s. memperhatikan banyak bentuk adab dan kelembutan ketika beliau ingin belajar dari Khidhir,” (Fakhruddin ar-Razi, Tafsir Kabir, [Kairo, Darul Hadits: 2012], jilid XI, hlm. 156).
















































