Kenapa Keraton Yogyakarta Tidak Pernah Dipimpin Oleh Ratu?

10 hours ago 3

Kenapa Keraton Yogyakarta Tidak Pernah Dipimpin Oleh Ratu?

Kenapa Keraton Yogyakarta Tidak Pernah Dipimpin Oleh Ratu? (Foto: Ist)

JAKARTA – Kenapa Keraton Yogyakarta tidak pernah dipimpin oleh ratu? Keraton Yogyakarta tidak pernah dipimpin oleh seorang ratu karena sistem suksesi dan tradisi yang dianut sejak awal berdirinya selalu mengedepankan garis keturunan laki-laki. 

Ada beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa tradisi ini terus dipertahankan, salah satunya sistem patriarki. Sejak Kesultanan Yogyakarta didirikan oleh Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I) pada tahun 1755, suksesi kekuasaan selalu diwariskan kepada putra mahkota. 

Tradisi ini berlaku secara konsisten dari Sultan pertama hingga Sultan Hamengku Buwono X, sehingga tidak pernah ada preseden seorang perempuan naik takhta menjadi Sultan.

Melansir laman Keraton Yogya, jatuh bangun dalam kekuasaan pemerintah kolonial Belanda, Perancis, dan Inggris. Bertahan di masa pendudukan Jepang. Bergabung sekaligus menyelamatkan Republik Indonesia. 

Kemampuan Kesultanan Yogyakarta untuk senantiasa menjaga kedaulatan politiknya sekaligus mengembangkan kebudayaan Jawa tidak bisa dilepaskan dari perjuangan para Sultan yang bertakhta.

Berikut daftar sultan yang pernah memimpin Yogya:
- Sri Sultan Hamengku Buwono I (1755-1792)
- Sri Sultan Hamengku Buwono II (1792-1810; 1811-1812; 1826-1828)
- Sri Sultan Hamengku Buwono III (1810-1811; 1812-1814)
- Sri Sultan Hamengku Buwono IV (1814 – 1823)
- Sri Sultan Hamengku Buwono V (1823-1826; 1828-1855)
- Sri Sultan Hamengku Buwono VI (1855 – 1877)
- Sri Sultan Hamengku Buwono VII (1877 – 1921)
- Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (1921 – 1939)
- Sri Sultan Hamengku Buwono IX (1940-1988)
- Sri Sultan Hamengku Buwono X (1988- hingga sekarang)
 

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|