IHSG Diprediksi Makin Tertekan Akibat Sentimen Negatif Demo

1 day ago 6

Anggie Ariesta , Jurnalis-Minggu, 31 Agustus 2025 |09:45 WIB

IHSG Diprediksi Makin Tertekan Akibat Sentimen Negatif Demo

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak mendekati area support penting di kisaran 7.800–7.840 (Foto: Okezone.com/MPI)

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak mendekati area support penting di kisaran 7.800–7.840. Dalam menghadapi sentimen negatif ini, area tersebut akan menjadi penahan pertama bagi tekanan jual.

"Jika level ini berhasil bertahan, ada peluang IHSG kembali konsolidasi. Namun bila jebol, risiko koreksi lebih dalam bisa terbuka," kata Pengamat sekaligus Founder Stocknow.id, Hendra Wardana, Minggu (31/8/2025).

Diketahui, IHSG mencatatkan rekor tertinggi closing sepanjang sejarah pada Kamis (28/8/2025) dengan ditutup di level 7.952,088. Pencapaian ini melampaui rekor sebelumnya di level 7.943,825 yang dicapai pada Rabu (20/8).

Kendati menyentuh rekor, pergerakan IHSG sepanjang sepekan tercatat turun tipis 0,36% ke level 7.830,493 dari posisi 7.858,851 pada pekan lalu.

Adapun Hendra menilai pelemahan ini didorong oleh aksi massa yang merebak di Jakarta dan sejumlah daerah, menciptakan sentimen negatif dan ketidakpastian bagi investor.

Hendra menjelaskan bahwa pasar modal sangat sensitif terhadap stabilitas. Ketika ada potensi risiko keamanan, investor baik asing maupun domestik cenderung menahan diri atau bahkan melepaskan portofolio untuk mengamankan posisi. 

Ia menilai, gejolak ini diperburuk oleh respons pemerintah yang dinilai belum tepat, seperti himbauan work from home (WFH) bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Kebijakan ini dinilai menimbulkan persepsi negatif di mata publik dan pasar.

"Persepsi sering kali lebih kuat pengaruhnya dibanding fakta di lapangan," kata Hendra.

Peristiwa ini juga menjadi sorotan media internasional, yang membuat investor global melihat adanya eskalasi ketidakpastian politik di Indonesia. Hal inilah yang berujung pada aksi jual di pasar keuangan dan membuat IHSG tertekan signifikan, bersamaan dengan fluktuasi nilai tukar rupiah.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|