
Cegah Kekeringan, Operasi Modifikasi Cuaca Digelar di Danau Toba
TAPANULI UTARA - Musim kemarau beberapa bulan terakhir menyebabkan kawasan Danau Toba, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), terancam kekeringan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan sejumlah pihak pun menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba.
Operasi modifikasi cuaca ini menggunakan pesawat Cessna untuk proses penyemaian garam (NaCI) secara presisi.
Direktur Operasi Modifikasi Cuaca, Budi Harsoyo menjelaskan, kegiatan tersebut diharapkan dapat menjaga ketersediaan air bagi Danau Toba dan sebagai bentuk nyata kegiatan pengelolaan sumber daya air serta upaya menjaga ketersediaan air dan stabilitas ekosistem di kawasan Danau Toba dan sungai Asahan.
Operasi modifikasi cuaca di daerah tangkapan air Danau Toba, dilaksanakan selama 15 hari kedepan. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai respon terhadap kondisi iklim dan curah hujan yang menurun dalam beberapa bulan terakhir,’’ ujarnya kepada Okezone, dikutip, Sabtu (22/11/2025).
Kondisi ini kata dia berdampak pada ketersediaan suplai air ke Danau Toba serta pengoperasian 3 bendungan Cascade, yaitu bendungan Siruar, Siguragura dan Tangga atau berada persis di sungai Asahan bagian Hulu yang menjadi bagian penting bagi pasokan energi, air minum PDAM, industri dan aktivitas masyarakat sekitar.
Kegiatan ini juga dalam rangka mendukung kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air sebagai salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Tim BMKG telah melakukan analisis cuaca secara intensif, baik sebelum pelaksanaan operasi maupun pada saat pelaksanaan nantinya.
“Kami memastikan proses penyemaian dilakukan secara presisi, sesuai kondisi meteorologis harian di wilayah Danau Toba. Operasi dilakukan melalui penyemaian garam (NaCl) ke awan potensial menggunakan pesawat sewaan komersial atau teknis yang disiapkan oleh penyelenggara,"sebut Budi Harsoyo,’’ulasnya.

















































