Bagaimana Nasib Roadmap Pengembangan Kilang di RI?

1 day ago 2

Bagaimana Nasib Roadmap Pengembangan Kilang di RI?

Bagaimana Nasib Roadmap Pengembangan Kilang di RI? (Foto: Pertamina)

JAKARTA - Nasib pengembangan kilang dalam rangka menjamin ketahanan energi nasional sepenuhnya ada di tangan pemerintah. Saat ini dibutuhkan kepastian mengenai arah kebijakan energi nasional sesuai dengan bauran energi yang telah disepakati.

Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto mengungkapkan target ketahanan energi tidak bisa dilepaskan dari rencana pengembangan kilang namun jika ditarik lebih jauh akar masalahnya justru ada di kebijakan pemerintah terkait arah kebijakan tentang pengendalian konsumsi BBM.

“Kalau sudah merumuskan bauran energi, sudah fix lalu tentukan pemenuhannya dengan cara apa, misalnya apakah minyak kita biarkan seperti hari ini? pemakaian BBM linear dengan pertambahan mobil tanpa ada pengendalian. Sekarang ada Electric Vehicle (EV) dengan insentif. Tapi antara pertambahan mobil EV dan kendaraan BBM tidak seimbang. EV baru 12% per tahun. artinya kendaraan BBM tetap naik lebih tinggi dari EV,” jelas Sugeng di Jakarta, Jumat (21/11/2025).

Lebih lanjut Sugeng, menuturkan sejauh ini amanat untuk menambah kapasitas kilang diberikan pemerintah kepada PT Pertamina (Persero), namun pemerintah tidak bisa lepas tangan begitu saja tanpa ada arahan yang jelas mengenai arah kebijakan energi.

Apalagi dari sisi perencanaan sebenarnya roadmap pembangunan kilang sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Hanya saja kondisi global serta gelombang pandemi yang sempat menghantam dunia turut mempengaruhi arah kebijakan energi.

Untuk itu pemerintah harus segera memutuskan dan mengambil langkah strategis dalam mendukung ketahanan energi melalui pengembangan kilang.

Menurut Sugeng, dalam rencana pengembangan kilang fleksibilitas kilang juga meningkat sehingga ke depan Indonesia tidak akan bergantung kepada satu jenis minyak mentah. “Harus diperbaharui RDMP tidak hanya kapasitas dan tapi juga fleksibilitas,” ujar Sugeng.

Pertamina saat ini sedang menggarap Refinery Development Master Plan (RDMP) yang mencakup revitalisasi kilang Balikpapan, Balongan, Cilacap, Dumai, dan Plaju, dengan penambahan kapasitas sekaligus peningkatan fleksibilitas pengolahan minyak mentah.

Kilang Balikpapan menjadi proyek terbesar dalam RDMP. Pertamina menargetkan kapasitas pengolahan naik dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari. Rencananya akhir tahun ini RDMP Balikpapan akan rampung.

Kilang Balongan telah menyelesaikan proses revamping. Kapasitas kilang meningkat dari 125.000 barel per hari menjadi 150.000 barel per hari. Peningkatan kapasitas pengolahan kilang meningkatkan jumlah minyak mentah yang diolah di kilang.

Sementara kilang Cilacap, Dumai, dan Plaju difokuskan pada peningkatan fleksibilitas, khususnya kemampuan mengolah crude dengan kandungan sulfur tinggi (sour crude). Di Cilacap dan Dumai, Pertamina turut mengembangkan konsep green refinery untuk mendukung produksi bahan bakar rendah emisi dan sejalan dengan agenda transisi energi nasional.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|